Spektrofotometer Resonansi Magnetik Inti (RMI)
Resonansi Magnetik Inti (RMI) atau jika dialih
bahasa kedalam bahasa Inggris yaitu Nuclear
Magnetic Resonance (NMR) merupakan salah satu metode analisis untuk
menentukan struktur dari komponen alami dan sintetik yang baru, kemurnian dari
komponen, dan arah reaksi kimia. RMI ini adalah metode analisis yang paling mudah
digunakan pada kimia modern. Spektrokopi NMR khususnya digunakan pada studi
molekul organik karena biasanya membentuk atom hidrogen dengan jumlah yang
sangat besar.
Pada tahun 1946, fenomena
Resonansi Magnetik Inti (RMI) atau Nucleic
Magnetic Resonance (NMR) pertama kali diperkenalkan oleh dua kelompok
fisikawan asal USA yang bekerja secara terpisah, yaitu Edward Purcell dari
Harvard University dan Felix Bloch dari Standford University. Blonch dan
Purcell menemukan bahwa inti atom berorientasi terhadap medan magnet. Setiap
proton di dalam molekul yang sifat kimianya berbeda akan memberikan garis-garis
resonansi orientasi magnet yang berbeda. Penggunaan spektrofotometer NMR ini
berkembang dengan cepat. Pada tahun 1960, teknik ini sudah menjadi metode yang
penting untuk elusidasi struktur.
Spektrofotometri NMR adalah
salah satu teknik utama yang digunakan untuk mendapatkan informasi fisik,
kimia, elektronik dan tentang struktur molekul. Spektrofotometri NMR pada
dasarnya merupakan spektrofotometri absorbsi, sebagaimana spektrofotometri
infra merah maupun spektrofotometer ultraviolet. Pada kondisi yang sesuai,
suatu sampel dapat mengabsorpsi radiasi elektromagnetik daerah frekuensi radio,
pada frekuensi yang tergantung dari sifat-sifat sampel. Suatu plot dari
frekuensi puncak-puncak absorbsi versus intensitas puncak memberikan suatu
spektrum NMR.
NMR digunakan untuk
menentukan struktur dari komponen alami dan sintetik yang baru, kemurnian dari
komponen, dan arah reaksi kimia sebagaimana hubungan komponen dalam larutan yang
dapat mengalami reaksi kimia. Spektroskopi NMR merupakan alat yang dikembangkan
dalam biologi struktural. Dasar dari spektroskopi NMR adalah absorpsi radiasi
elektromagnetik dengan frekuensi radio oleh inti atom. Frekuensi radio yang digunakan
berkisar dari 0,1 sampai dengan 100 MHz. Bahkan, baru-baru ini ada spektrometer
NMR yang menggunakan radio frekuensi sampai 500 MHz. Inti proton (atom
hidrogen) dan karbon (karbon 13) mempunyai sifat-sifat magnet. Bila suatu
senyawa mengandung hidrogen atau karbon diletakkan dalam bidang magnet yang sangat
kuat dan diradiasi dengan radiasi elektromagnetik maka inti atom hidrogen
dankarbon dari senyawa tersebut akan menyerap energi melalui suatu proses
absorpsi yang dikenal dengan resonansi magnetik. Absorpsi radiasi terjadi bila
kekuatan medan magnet sesuai dengan frekuensi radiasi elektromagnetik. Proton
tunggal 1H adalah isotop yang paling penting dalam hidrogen. Isotop ini melimpah
hampir 100% dan jaringan hewan mengandung 80% air. 1H memproses momen magnetik
yang besar dari inti yang penting secara biologi. Ketika pada medan magnet konstan,
frekuensi NMR dari inti hanya bergantung pada momen magnetnya, frekuensi 1H
paling tinggi pada spektrometer yang sama. Sebagai contoh, pada spektrometer
360MHz untuk 1H, frekuensi untuk 31P adalah 145,76 MHz dan untuk 13C adalah
sekitar 90MHz.
Adapun komponen-komponen
dari spektrofotometer RIM/NMR adalah sebagai berikut :
1. Magnet
; kekuatan magnet menentukan akurasi dan kualitas suatu alat RIM/NMR. Ada tiga
jenis magnet yang dipakai :
·
Magnet permanen
·
Elektromagnet
·
Magnet superkonduksi
2. Generator
medan magnet penyapu ; Suatu pasangan kumparan terletak sejajar terhadap
permukaan magnet, digunakanuntuk mengubah medan magnet pada suatu range yang
sempit.
3. Sumber
frekuensi radio ; Sinyal frekuensi
oskilasi radio (transmiter) disalurkan pada sepasang kumparan yangpossinya 90º terhadap
jalar dan magnet.
4. Detektor
sinyal ; Sinyal frekuensi radio yang dihasilkan oleh inti yang beresolusi
dideteksi dengankumparan yang mengitari sampel dan tegak lurus terhadap sumber.
5. Perekaman
(Rekorder) ; Pencatat sinyal NMR disinkronisasikan dengan sapuan medan,
rekordermengendalikan laju sapuan spektrum.
6. Tempat
sampel dan kelengkapannya (Tempat sampel dan probe) ; Tempat sampel merupakan
tabung gelas berdiameter 5mm dan dapat diisi cairansampai 0,4 ml. Probe sampel
terdiri atas tempat kedudukan sampel, sumber frekuensipenyapu dan kumparan detektor
dengan sel pembanding.
Spektrofotometer NMR 400MHZ |
Alur Kerja Spektrofotometer
NMR
|
Terima Kasih sudah berkunjung dalam blog
labindustri ini...
Kami akan berbagi informasi mengenai
keperluan-keperluan dalam laboratorium industri dan Kami pun menyediakan
keperluan laboratorium tersebut seperti Reagent-reagent
dan alat-alat analisisnya seperti mikroskop, spektrofotometer, HPLC, dan
lain sebagainya..
Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi link di bawah ini :
www.biosm-indonesia.com