Selasa, 29 Januari 2013

Spektrofotometer Resonansi Magnetik Inti (RMI)



Spektrofotometer Resonansi Magnetik Inti (RMI)
 Resonansi Magnetik Inti (RMI) atau jika dialih bahasa kedalam bahasa Inggris yaitu Nuclear Magnetic Resonance (NMR) merupakan salah satu metode analisis untuk menentukan struktur dari komponen alami dan sintetik yang baru, kemurnian dari komponen, dan arah reaksi kimia. RMI ini adalah metode analisis yang paling mudah digunakan pada kimia modern. Spektrokopi NMR khususnya digunakan pada studi molekul organik karena biasanya membentuk atom hidrogen dengan jumlah yang sangat besar.
Pada tahun 1946, fenomena Resonansi Magnetik Inti (RMI) atau Nucleic Magnetic Resonance (NMR) pertama kali diperkenalkan oleh dua kelompok fisikawan asal USA yang bekerja secara terpisah, yaitu Edward Purcell dari Harvard University dan Felix Bloch dari Standford University. Blonch dan Purcell menemukan bahwa inti atom berorientasi terhadap medan magnet. Setiap proton di dalam molekul yang sifat kimianya berbeda akan memberikan garis-garis resonansi orientasi magnet yang berbeda. Penggunaan spektrofotometer NMR ini berkembang dengan cepat. Pada tahun 1960, teknik ini sudah menjadi metode yang penting untuk elusidasi struktur.
Spektrofotometri NMR adalah salah satu teknik utama yang digunakan untuk mendapatkan informasi fisik, kimia, elektronik dan tentang struktur molekul. Spektrofotometri NMR pada dasarnya merupakan spektrofotometri absorbsi, sebagaimana spektrofotometri infra merah maupun spektrofotometer ultraviolet. Pada kondisi yang sesuai, suatu sampel dapat mengabsorpsi radiasi elektromagnetik daerah frekuensi radio, pada frekuensi yang tergantung dari sifat-sifat sampel. Suatu plot dari frekuensi puncak-puncak absorbsi versus intensitas puncak memberikan suatu spektrum NMR.
NMR digunakan untuk menentukan struktur dari komponen alami dan sintetik yang baru, kemurnian dari komponen, dan arah reaksi kimia sebagaimana hubungan komponen dalam larutan yang dapat mengalami reaksi kimia. Spektroskopi NMR merupakan alat yang dikembangkan dalam biologi struktural. Dasar dari spektroskopi NMR adalah absorpsi radiasi elektromagnetik dengan frekuensi radio oleh inti atom. Frekuensi radio yang digunakan berkisar dari 0,1 sampai dengan 100 MHz. Bahkan, baru-baru ini ada spektrometer NMR yang menggunakan radio frekuensi sampai 500 MHz. Inti proton (atom hidrogen) dan karbon (karbon 13) mempunyai sifat-sifat magnet. Bila suatu senyawa mengandung hidrogen atau karbon diletakkan dalam bidang magnet yang sangat kuat dan diradiasi dengan radiasi elektromagnetik maka inti atom hidrogen dankarbon dari senyawa tersebut akan menyerap energi melalui suatu proses absorpsi yang dikenal dengan resonansi magnetik. Absorpsi radiasi terjadi bila kekuatan medan magnet sesuai dengan frekuensi radiasi elektromagnetik. Proton tunggal 1H adalah isotop yang paling penting dalam hidrogen. Isotop ini melimpah hampir 100% dan jaringan hewan mengandung 80% air. 1H memproses momen magnetik yang besar dari inti yang penting secara biologi. Ketika pada medan magnet konstan, frekuensi NMR dari inti hanya bergantung pada momen magnetnya, frekuensi 1H paling tinggi pada spektrometer yang sama. Sebagai contoh, pada spektrometer 360MHz untuk 1H, frekuensi untuk 31P adalah 145,76 MHz dan untuk 13C adalah sekitar 90MHz.
Adapun komponen-komponen dari spektrofotometer RIM/NMR adalah sebagai berikut :
1.  Magnet ; kekuatan magnet menentukan akurasi dan kualitas suatu alat RIM/NMR. Ada tiga jenis magnet yang dipakai :
·         Magnet permanen
·         Elektromagnet
·         Magnet superkonduksi
2.  Generator medan magnet penyapu ; Suatu pasangan kumparan terletak sejajar terhadap permukaan magnet, digunakanuntuk mengubah medan magnet pada suatu range yang sempit.
3.  Sumber frekuensi radio ; Sinyal frekuensi oskilasi radio (transmiter) disalurkan pada sepasang kumparan yangpossinya 90º terhadap jalar dan magnet.
4.  Detektor sinyal ; Sinyal frekuensi radio yang dihasilkan oleh inti yang beresolusi dideteksi dengankumparan yang mengitari sampel dan tegak lurus terhadap sumber.
5.  Perekaman (Rekorder) ; Pencatat sinyal NMR disinkronisasikan dengan sapuan medan, rekordermengendalikan laju sapuan spektrum.
6.  Tempat sampel dan kelengkapannya (Tempat sampel dan probe) ; Tempat sampel merupakan tabung gelas berdiameter 5mm dan dapat diisi cairansampai 0,4 ml. Probe sampel terdiri atas tempat kedudukan sampel, sumber frekuensipenyapu dan kumparan detektor dengan sel pembanding.




Spektrofotometer NMR 400MHZ

Alur Kerja Spektrofotometer NMR







 
Terima Kasih sudah berkunjung dalam blog labindustri ini...
Kami akan berbagi informasi mengenai keperluan-keperluan dalam laboratorium industri dan Kami pun menyediakan keperluan laboratorium tersebut seperti Reagent-reagent dan alat-alat analisisnya seperti mikroskop, spektrofotometer, HPLC, dan lain sebagainya..
Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi link di bawah ini :
www.biosm-indonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar